Rabu, 25 Desember 2013

Ridha Suami jadi penentu Ridha Allah, Mengapa?

Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu engkau mencintainya seumur hidupmu. Bahkan seringkali rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada dirinya sendiri atau ibunya sendiri.

Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menafkahimu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.

Suami ridha menghabiskan tenaga, pikiran dan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.

Suami berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. Padahal bisa saja di saat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah lebih besar. Namun tetap saja masalahmu diutamakan dibandingkan masalah yang dihadapinya sendiri.

Suami berusaha memahami bahasa diammu dan bahasa tangismu, sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.

Suami lebih mendahulukan keinginan, kebutuhan dan kepentinganmu dan anak-anakmu dibandingkan keinginan, kebutuhan dan kepentingannya sendiri karena menganggap engkau dan anak-anakmu lebih penting di matanya dibandingkan dirinya, padahal bisa jadi dia sangat menginginkannya namun berusaha menahannya demi engkau.

Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung-jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah dituntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.

Subhanallah……..

#Dikutip dari : Ust. Abu Fatiah Al Adnani dengan banyak modifikasi

Untuk istriku tersayang, hilangkan keraguanmu sedikitpun, dan yakinlah bahwa suamimu ini sangat-sangat mencintaimu kapanpun dan di manapun walaupun tidak sering kuungkapkan  langsung secara lisan. Semoga Allah selalu meridhaimu...

Rabu, 16 Oktober 2013

Undangan

Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Segala puji hanya bagi Allah SWT, serta salam dan shalawat bagi Rasulullah SAW.

Dalam rangka menjalankan perintah Allah dan Sunnah Rasul-Nya, maka kami bermaksud untuk menyempurnakan separuh dari dien kami dengan mengikatkan diri dalam satu ikatan pernikahan seraya mengharap ridhaNya.

Untuk itu, dengan tidak mengurangi rasa hormat, kami bermaksud untuk mengundang Bpk/ibu, Saudara/i, dan teman2 sekalian untuk menghadiri resepsi pernikahan kami yang Insya Allah akan diadakan pada:

Hari/tanggal : Ahad, 10 November 2013
Pukul             : 11.00 - 13.00
Tempat         : Gedung Kirana Sport Centre, Jl. Cut Meutia - Bekasi

Merupakan suatu kebahagiaan dan kehormatan bagi kami jika Bpk/ibu, Saudara/i, dan teman2 sekalian berkenan hadir untuk mengiringi, serta memberikan do'a restu dalam menapaki lembaran baru perjalanan hidup kami.

Jazakumullahu Khairan Katsiran.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Hormat kami

Fitran dan Annisa

Kamis, 10 Oktober 2013

UNTUKMU

UNTUK CALON PENDAMPING HIDUPKU
Aku bukanlah pria hebat..
Aku bukanlah pria kaya....
Aku bukanlah pria yang pandai merayu...
Aku bukanlah pria yang pandai dalam merangkai kata kata...
Aku bukanlah pria yang ahli dalam agama...
Aku bukanlah pria mulia, yang ma'sum dr dosa seperti Rasulullah...
Aku bukanlah pria secerdas Ali...
Aku bukan pria sekuat Umar, sebijak Abu Bakar dan sekaya Usman..
Tapi aku hanyalah pria sederhana yang tak punya apa apa yang ingin menjadi dan mempunyai cita cita membina rumah tangga yang sakinah, mawadah, warrohmah ...
Teruntuk calon pendamping hidupku, tulang rusukku, yang tertulis dalam kitabnya...
Ingatlah, bahwa
Allah telah menakdirkan kita untuk hidup bersama sejak 50 ribu tahun sebelum kita dilahirkan..
Maka, siapapun engkau, setinggi apapun pendidikan dan sekaya apapun engkau..
Cintailah aku apa adanya jangan engkau cintai aku ada apanya ,,,, karana aku hanya pria biasa dan tak punya apa apa...

Selasa, 24 September 2013

Ar Rahmaan

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Allah, Dzat yang memiliki sifat Pengasih dan Penyanyang yang sangat luas
Kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya jauh mengalahkan kasih sayang orang tua kepada anaknya

Setetes kasih sayang Allah yang diturunkan ke bumi, sudah cukup untuk memenuhi alam ini dengan cinta

Yang dengannya, seekor kuda akan mengangkat kakinya agar tidak menginjak anaknya yang baru dilahirkannya

Yang dengannya, seekor laba-laba rela mati dimakan anak-anaknya yang baru menetas

Yang dengannya, berbagai hewan dengan siap menjaga keturunannya walau harus membahayakan sang induk

Yang dengannya, orang tua ikhlas untuk mengandung, melahirkan, menyapih, manafkahi, mendidik serta mengorbankan apa yang dimiliki demi kebaikan dzuriyyatnya

Yang dengannya, berbagai macam kisah yang penuh cinta dan pengorbanan yang mencengangkan terjadi didunia ini

Yaa Allah yg Rahman dan Rahiim, anugerahkan dan limpahkanlah kami sifatmu yg pengasih dan penyayang..