Jumat, 01 Juni 2012

PERGUNAKANLAH (OTAK ANDA)..!

Otot manusia, jika lama tidak digunakan maka ukurannya akan mengecil (atrofi). Dan sebaliknya, jika sering digunakan maka ukurannya tidak mengecil bahkan cenderung akan membesar (hipertrofi) apalagi jika digunakan melebihi beban yang biasa kita lakukan sehari-hari.

Tulangpun demikian. Tulang yang tidak pernah digunakan bergerak akan membuat deposit kalsium berkurang dan menyebabkan tulang menjadi keropos (osteoporosis) dan ukurannya akan berkurang. Sebaliknya, jika sering digunakan, terutama digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan yang cepat dan menyentak, akan membuat deposit kalsium meningkat sehingga membuatnya kuat dan kokoh.

Pernahkah anda melihat orang yang lama berbaring di rumah sakit atau karena suatu keadaan membuatnya harus berada di tempat tidur untuk waktu yang lama sekali tanpa aktifitas? Ototnya kelihatan menciut dan tulangnya kelihatan lebih kecil. Selain mungkin karena keadaannya, hal tersebut terjadi karena organ geraknya tidak atau jarang digunakan. Tubuh manusia memang sangat efisien dan adaptif. Tubuh akan menyesuaikan kondisinya (termasuk fungsi dan ukuran) sesuai kebutuhan saja. 

Pernahkah anda memperhatikan kulit telapak tangan atau kaki para pekerja kasar? Biasanya kulitnya terlihat lebih tebal agar dapat lebih berfungsi sebagai pelindung dari berbagai gesekan dan trauma yang menimpanya agar tidak terjadi luka pada struktur di bawahnya. Alat-alat dalaman, termasuk kelenjar manusia juga memiliki fungsi adaptasi, dalam arti ukurannya akan berubah sesuai kebutuhan.

Itulah perbedaan manusia dan mesin. Mesin, jika digunakan -walaupun kerjanya ringan- akan menjadi aus. Sedangkan tubuh manusia justru semakin meningkat kemampuannya, tentunya jika digunakan dalam batas yang masih dapat ditoleransi tubuh. Banyak lagi sebenarnya contoh yang memperlihatkan fungsi adaptasi yang dilakukan oleh bagian atau organ tubuh kita. Dan fungsi tersebut kebanyakan dipengaruhi oleh 'digunakan' atau 'tidak digunakan'nya bagian atau organ tubuh tersebut seperti otot dan tulang yang sudah dijelaskan di atas.


Nah, bagaimana jika kita tidak menggunakan otak kita? Otak pun demikian. Jika jarang dipakai maka kemampuan otak akan menurun. Sebaliknya jika semakin sering digunakan berfikir, menyelesaikan masalah, mengeluarkan solusi atau ide, dll., justru menjadi latihan bagi otak untuk meningkatkan kemampuannya. Hubungan antar sel saraf (neuron) akan semakin bertambah melalui 'kabel-kabelnya' dan mempercepat laju 'konektivitasnya'. Orang-orang yang sering menggunakan otaknya sewaktu muda juga akan menurunkan kemungkinan untuk terkena penyakit-penyakit degeneratif otak seperti demensia. Bahkan semakin sering digunakan, maka otak manusia akan bertambah 'besar'. Karena tulang tengkorak yang menampung otak manusia ukurannya sudah tetap dan tidak dapat membesar, maka pembesaran otak dapat dilihat melalui semakin banyak dan dalamnya lipatan dan tonjolan otak. Otak manusia memang lebih luas dari luas tengkorak. Jika otak dapat dibuka lipatannya dan dihamparkan, maka luasnya kurang-lebih seperti luas kertas koran ukuran penuh, jauh melebihi luas tulang tengkorak. 

Mungkin bagi orang yang 'malas' menggunakan otaknya, ada yang beralasan bahwa otaknya sudah penuh atau 'full' sehingga sudah sulit untuk menerima pelajaran atau hal yang baru atau sekedar diminta untuk berfikir sedikit lebih berat. Ketahuilah bahwa kita hanya menggunakan sedikit sekali kemampuan otak kita dibanding kemampuan otak yang sebenarnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa otak kita (walaupun cukup sering digunakan) hanya dipakai kurang dari 10% saja. Bahkan lagi, menurut orang-orang yang mendalami psikokinesis, otak bukan hanya dapat digunakan untuk berfikir atau sejenisnya, namun dapat dipakai untuk menggerakkan benda (telekinesis), berkomunikasi tanpa alat komunikasi (telepati), membaca pikiran, dan hal-hal luar biasa lain yang mungkin mustahil bagi banyak orang. Setiap manusia yang memiliki otak sebenarnya dapat juga melakukan hal tesebut, namun karena jarang digali dan digunakan untuk hal-hal tersebut, maka kemampuan tersebut terpendam, 'menciut' dan tidak mustahil akan hilang. Memang, kemampuan otak kita yang sebenarnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem pendidikan kita hanya mendidik kita pada hal-hal yang itu-itu saja tanpa berusaha mengembangkan kemampuan otak yang lain. Namun dengan kesadaran, kita dapat meluangkan waktu untuk melatih kemampuan otak kita di luar jam 'sekolah'.

Nah, ini hanya sepenggal tulisan yang semoga dapat menambah ilmu di otak para pembacanya. Yang ingin saya tekankan adalah, pergunakan otak semaksimal mungkin, maka hal-hal luar biasa akan terjadi padamu. Otak memang diciptakan untuk tidak pernah istirahat walaupun pemiliknya sedang tidur. Jadi sekali lagi gunakanlah..!!

Apa yang terjadi jika pemuda dan anak-anak bangsa jarang menggunakan otaknya? Hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna dan tidak produktif? Hari-harinya hanya menonton TV, melamun yang tidak jelas, hanya berkutik dengan status jejaring sosial, memikirkan lawan jenis, mencari kesenangan, mejeng dan duduk tidak jelas dipinggir jalan?
Apa yang akan terjadi pada otak mereka? Bagaimana nasib bangsa ke depan jika semuanya begitu?
Jawabannya, pikirkanlah sendiri...!!


by: fitgas